Selasa, 29 Maret 2011

[MusisiJanganBunuhDiri] JadiLah Musisi ‘Kupu-Kupu’

 Kupu-kupu yang lucu, kemana engkau pergi
Hilir mudik mencari, bunga-bunga yang mekar
Masihkah ingatkah Anda dengan penggalan lagu anak-anak itu? Mungkin kalau anak-anak sekarang tidak terlalu akrab dengan lagu tersebut. Maklumlah, lagu sederhana dengan lirik apik itu kalah bersaing pop-star macam radja, Peterpan atau Samsons. Padahal pesannya bagus. Tapi pernahkah kita mencoba mengorek makna apa yang terkandung dalam lagu anak-anak itu?
Siapa sih yang mau repot bicara soal kupu-kupu? Bisa-bisa ‘dituduh’ kurang kerjaan saja. Padahal dari serangga indah ini, kita bisa belajar banyak hal. Tak Cuma soal bagaimana mereka hinggap pada bunga-bunga yang mekar dan menebarkan ‘pertolongan’ pada bunga itu untuk berbuah dan berbunga, tapi bagaimana alam lewat kupu-kupu memberi arti makna berbuah. 
Mungkin di rumah Anda, berjejer deretan kupu-kupu langka [dan mahal] yang sudah diawetkan dan mengisi ruang kaca Anda. Membelinya dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rasanya tak berat, tapi ketika belajar soal filosofi kupu-kupu, akan menjadi ‘hari-hari yang melelahkan’ saja.
Ketika masih menjadi ulat, mungkin saja membuat kulit kita pernah gatal. Tapi kupu-kupu ‘membalasnya’ dengan memberi keindahan komposisi warna pada sayap-sayapnya yang indah.  Satu hal yang bisa kita ambil, sinergi kodrati ulat menjadi kupu-kupu adalah pengejawantahan hubungan yang saling melengkapi.  Ulat belum disebut “sukses” ketika gagal menjadi kupu-kupu. Sementara kupu-kupu tak bisa langsung menjelma dengan segala keapikannya, tanpa menjadi ulat sebelumnya.
Kupu-kupu kemudian bersinergi dengan bunga, untuk menghasilkan buah dan bunga yang apik dan segar. Kupu-kupu memberi pelajaran, bagaimana menjadi berguna untuk makhluk lain.  Kaca benggala yang bisa kita ambil, melakukan banyak hal, mempunyai banyak kepandaian, kecerdikan, kekayaan, dan cinta, tak akan berguna ketika kita tidak melihat orang lain merasakannya.  Kita harus berbuah bukan untuk diri sendiri, tapi juga orang lain. Betapa pun kecilnya buah yang kita hasilkan. Saya hanya ingin mengatakan, jadilah manusia yang menginspirasi positif, sekecil apapun itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar